Dalam mendesain rumah beratap besar ini, sang arsitek memilih untuk menggabungkan konsep rumah yang menyatu dengan alam. Oleh karenanya, sang arsitek mendesain 1 lantai khusus yang terbuka dengan lingkungan sekitarnya.
situasi rumah di siang hari |
situasi rumah menjelang malam |
Lantai 2 didominasi oleh jendela kaca dan atap yang terbuat dari kayu, sehingga saat berada di lantai ini, anda akan merasakan suasana yang benar-benar alami, cahaya matahari yang cukup dan udara yang segar. Rumah tipe ini tidak mengenal adanya plafond atap, karena ruang untuk plafond sudah dianggap sebagai sebagai lantai 2.
Atap rumah ini dibangun dari balok-balok kayu, menyangga langit-langitnya yang juga terbuat dari lempengan kayu (atau bisa disebut juga dengan sejenis papan triplex berkualitas tinggi). Garis atap balok-balok meniru sebuah gunung di sekitarnya, yang sayangnya telah hilang selama tahap pengembangan komplek perumahan di lingkungan tersebut.
Ruang di lantai 2 ditutupi oleh atap berpinggul yang di sisi selatan seluruhnya ditutup dengan kaca .
Atap miring membuat suplai cahaya ke seluruh ruangan di bawahnya tercukupi, hal ini berkat jendela yang tinggi di ruang lantai 2.
Ruang lantai 2 memberikan ruang ekstra bagi keluarga dan memungkinkan untuk dijadikan ruang tamu terbuka.
source : design-milk
No comments:
Post a Comment